MAKALAHSTRUKTUR DAN ANALISIS KARYA SASTRA PUISI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok. Mata Kuliah: Pengantar Teori Sastra. Dosen: Ening Nanda Rama, M.pd. Disusun Oleh: ZAKI ZULKARNAIN (1601021020) IRFAN SIREGAR (1601021012) FAHRUL ROZI. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA.
Puisi(pinjaman Bahasa Belanda: poëzie daripada akar bahasa Yunani Purba: ποιέω/ποιῶ poiéo/poió = "saya mencipta") adalah sebuah seni penulisan yang mengarang kata berupa sajak di mana memilih, menyusun atau mengatur dan menata unsur-unsur bahasa ditulis (baik ayat dan perkataan serta corak atau pola) dalam bentuk indah
Seni& Hiburan. Tentang puisi indah dan seni menyemai benci. ULASAN | Puisi adalah sepilihan ungkapan yang telah dikhususkan dalam memberi sebanyak-banyak makna dalam sedikit kata-kata. Misalnya
Yangberalun berilir simayang. Mari kecil, kemari. Aku menyanggul rambutmu. Aku membawa sadap gading. Akan membasuh mukamu. Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris
21 Pengertian Kesusastraan Indonesia. Secara etimologi (menurut asal-usul kata) kesusastraan berarti karangan yang indah. “sastra” (dari bahasa Sansekerta) artinya : tulisan, karangan. Akan tetapi sekarang pengertian “Kesusastraan” berkembang melebihi pengertian etimologi tersebut. Kata “Indah” amat luas maknanya.
jo8OqL. Dalam Bahasa Indonesia, kita mengenal istilah puisi. Puisi merupakan salah satu karya sastra Indonesia yang tergolong karya sastra lama. Jika ditinjau dari priodisasi sastra, puisi berada pada satu kelompok yang sama dengan syair, gurindam, dan karmina. Meski tergolong sastra lama, puisi cukup terkenal hingga saat ini karena mampu mengombinasikan gaya bahasa yang indah serta makna yang mendalam. Alasan ini jugalah yang mendorong banyak sastrawan Indonesia untuk membuat puisi dalam beragam kesempatan ini, soal menyajikan kita dengan satu puisi karya Chairil Anwar. kemudian, kita diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang terkait dengan puisi kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut. 1.apa kesan umum kamu terhadap puisi puisi tersebut ? JawabanAwalnya, puisi tersebut agak sulit dipahami, namun jika kita sudah mengetahui tema yang digunakan dan fokus utama pada puisi, puisi tersebut menjadi sangat menarik untuk dibaca. 2.apakah pilihan katanya yang indah atau lugas? Jawabanmendayu3. bagaimana tema yang dipilih penyair? JawabanPercintaan4. adakah baris atau bait yang menurutmu paling kamu sukai mengapa?JawabanDi air yang tenang, di angin yang mendayuAlasanBaris ini menggambarkan situasi alam yang indah dengan gaya bahasa yang unik, terutama penggunaan kata 'mendayu' untuk menggambarkan angin. Contoh lain tentang puisi dapat kamu pelajari pada halaman berikut mengombinasikan gaya bahasa yang indah dan makna VIIIMata pelajaran Bahasa IndonesiaKategori SastraKode kategori kunci puisi
Yuk, sama-sama kita belajar mengenai teks puisi, mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis, struktur, cara penyampaian, unsur pembentuk, hingga contohnya di artikel Bahasa Indonesia kelas 8 berikut! — Siapa di antara kamu yang pernah membaca puisi? Atau justru kamu sangat gemar menulis puisi? Puisi memang termasuk ke dalam suatu karya tulis yang indah dan menarik untuk kita baca. Seperti puisi Rangga di film Ada Apa dengan Cinta, yang berhasil menarik perhatian banyak remaja Indonesia. Namun, sudah tahukah kamu apa itu pengertian puisi sebenarnya? Apa saja unsur-unsur pembentuk puisi? Buat yang penasaran, yuk baca terus! Pengertian Puisi Puisi adalah karangan teks yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyairnya dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Jadi dalam puisi, kita dapat menyampaikan rasa kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan yang kamu ungkapkan dalam bahasa yang indah. Oh iya, ada beberapa istilah dalam puisi yang perlu kamu ketahui, nih! Di antaranya sebagai berikut Ciri-Ciri Puisi Nah, untuk membedakan puisi dengan jenis-jenis karya sastra lainnya, kamu bisa memperhatikan dari ciri-ciri puisi berikut ini 1. Puisi terdiri dari beberapa bait. Umumnya, setiap bait terdiri dari empat baris atau larik. 2. Puisi akan menggunakan diksi atau kata-kata yang bersifat kiasan untuk memperindah bunyi. Contoh penggunaan kata dalam puisi Wahai, rembulan yang bundar Jenguklah jendela kekasihku! 3. Diksi pada puisi harus memperhatikan rima. Rima adalah pengulangan bunyi, baik dalam baris larik atau akhir sajak. Rima bisa berbunyi a-a-a-a atau a-b-a-b. Bukan kematian benar menusuk kalbu Keridhaanmu menerima segala tiba Tak kutahu setinggi itu atas debu dan duka maha tuan bertakhta 4. Puisi biasanya menggunakan majas atau peribahasa. Jenis-Jenis Puisi Terdapat beberapa jenis puisi berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasannya, yaitu puisi naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif. Kita bahas satu per satu, ya! 1. Puisi Naratif Puisi naratif adalah puisi yang mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi naratif terbagi menjadi dua, yaitu balada dan romansa. Wah, apa tuh bedanya? Nah, balada adalah jenis puisi yang bercerita tentang orang-orang perkasa maupun tokoh pujaan. Contoh puisi balada ini pernah ditulis oleh Rendra yang berjudul Balada Orang-Orang Tercinta. Sementara itu, romansa adalah jenis puisi yang bercerita tentang kisah percintaan, dan diselingi perkelahian atau petualangan. Contohnya puisi karya Sitor Situmorang yang berjudul Lagu Gadis Itali. 2. Puisi Lirik Puisi lirik adalah puisi yang mengungkapkan berbagai perasaan penyairnya. Puisi lirik dibagi menjadi tiga macam, yaitu elegi, serenada, dan ode. Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka dari si penyairnya. Contohnya, Elegi Jakarta I karya Asrul Sani. Selanjutnya, serenada adalah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Nyanyian serenada ini tepat dinyanyikan pada waktu senja. Contohnya puisi Serenada Biru karya Rendra. Terakhir, ode merupakan jenis puisi yang berisi pujian yang dapat ditunjukkan untuk seseorang, suatu hal, maupun suatu keadaan. Contohnya, puisi yang ditulis oleh Chairil Anwar yang berjudul Diponegoro. 3. Puisi Deskriptif Puisi deskriptif adalah puisi di mana penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap suatu keadaan, peristiwa, benda, maupun suasana yang menarik perhatiannya. Puisi deskriptif terbagi menjadi dua, yaitu satire dan puisi kritik sosial. Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan, tetapi dengan cara menyindir atau menyatakan hal yang sebaliknya. Contohnya, puisi karya KH A Mustofa Bisri yang berjudul Negeriku. Sementara itu, puisi kritik sosial juga merupakan jenis puisi yang mengungkapkan ketidakpuasan penyair terhadap suatu keadaan, tetapi dengan cara membeberkan atau menyebarkan ketidakadilan yang terjadi. Contohnya, puisi yang berjudul Aku Tulis Pamplet Ini karya Rendra. Baca Juga Kumpulan Contoh Puisi Pendek Berdasarkan Jenisnya Bentuk Penyampaian Puisi Oke, setelah kamu memahami pengertian, ciri, dan jenis-jenis puisi, selanjutnya kita belajar cara menyampaikan suatu puisi, ya. Teks puisi dibuat seindah mungkin, oleh karena itu, saat membacanya pun ada beberapa teknik, supaya isi puisi dapat dihayati oleh pendengar. Beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menyampaikan puisi, di antaranya membacakan puisi, deklamasi puisi, atau bisa juga dalam bentuk pertunjukan puisi. Lalu, bedanya apa, ya? 1. Membacakan Puisi Sesuai dengan namanya, membacakan puisi berarti menyampaikan puisi dengan bahasa lisan atau melalui ucapan. Saat membacakan puisi, teks puisi bisa kamu bawa ke atas pentas. 2. Deklamasi Puisi Deklamasi puisi adalah menyampaikan puisi secara lisan juga, namun bedanya, penyampaiannya dilakukan dengan penuh penghayatan dan luapan kejiwaan, bisa disertai dengan gerakan tangan atau kaki. Nah, saat kamu ingin mendeklamasikan puisi, kamu nggak perlu membawa teks puisi, melainkan harus dihafal. 3. Pertunjukkan Puisi Penyampaian puisi dalam bentuk pertunjukkan dibagi menjadi musikalisasi puisi dan dramatisasi puisi. Pada musikalisasi puisi, kamu akan mengubah puisi menjadi sebuah lagu. Oleh karena itu, penyampaian puisi dan irama lagu harus memiliki keselarasan, supaya lebih hikmat didengar. Disamping itu, dramatisasi puisi dilakukan dengan memperagakan atau memerankan tokoh sesuai peristiwa yang ada di dalam puisi itu sendiri. Dramatisasi puisi bisa dilakukan secara individu maupun berkelompok layaknya pementasan drama. Unsur Pembentuk Puisi Sampai sini, apakah kamu tertarik untuk mencoba membuat karangan puisi kamu sendiri? Supaya puisi kamu terangkai dengan indah, mari kita simak apa saja unsur-unsur pembentuk puisi, ya. 1. Majas dan Irama Teks puisi merupakan teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyairnya dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Teks puisi mengutamakan majas dan juga irama. Majas figurative language adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan. Majas yang biasanya digunakan adalah majas personifikasi, majas paralelisme, majas metafora, majas hiperbola, dan majas perumpamaan. Irama musikalitas adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang. Irama berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa, marah, rindu, dan bahagia. 2. Penggunaan Kata-Kata Konotasi Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu telah mengalami penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman, kesan, maupun imajinasi, dan perasaan penyair. Puisi memang banyak menggunakan kata-kata bermakna konotatif. Hal itu merupakan kiasan atau merupakan suatu perbandingan. Rendra Sumber 3. Kata-Kata Berlambang Puisi juga mengandung kata-kata yang memiliki lambang. Lambang atau simbol adalah sesuatu, seperti gambar, tanda, ataupun kata yang menyatakan maksud tertentu. Misalnya, rantai dan padi kapas dalam gambar Garuda Pancasila, tunas kelapa sebagai lambang Pramuka. Lambang-lambang itu menyatakan arti tertentu yang bisa dipahami umum. Untuk kata-kata dalam puisi, seperti kata putih yang melambangkan kesucian atau kebersihan, bunga yang melambangkan kecantikan, api yang melambangkan kemarahan, dan baja yang melambangkan kekuatan atau ketangguhan. 4. Pengimajinasian dalam Puisi Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair. Kata-kata yang digunakan penyair membuat pembaca seolah-olah mendengar suara imajinasi auditif, melihat benda-benda imajinasi visual, atau meraba dan menyentuh benda-benda imajinasi taktil. Struktur Puisi Selanjutnya, terdapat 4 struktur puisi, yaitu tema, nada dan suasana, perasaan, serta amanat. Berikut penjelasan lengkapnya 1. Tema Tema adalah gagasan pokok yang ingin diungkapkan oleh penyair. Tema biasanya tersirat dalam keseluruhan isi puisi. Tema yang diungkapkan merupakan penggambaran suasana batin atau juga berupa respons penyair terhadap kenyataan sosial budaya. 2. Nada dan Suasana Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca, sedangkan suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi akibat psikologis yang ditimbulkan puisi terhadap pembaca. Nada dan suasana puisi saling berkaitan karena nada puisi menimbulkan suasana terhadap pembacanya. 3. Perasaan dalam Puisi Puisi mengungkapkan perasaan dari penyair. Jika penyair hendak mengungkapkan keindahan alam, maka sebagai sarana ekspresi ia akan menggunakan imaji-imaji, majas serta diksi yang mewakili makna tentang keindahan alam. 4. Amanat Amanat merupakan suatu pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Pesan tersebut dihadirkan dalam ungkapan yang tersembunyi. Amanat akan selaras dengan tema dari puisi tersebut. Baca Juga Kumpulan Contoh Puisi Rakyat Pantun, Gurindam, dan Syair Contoh Puisi Pendek Diponegoro Di masa pembangunan ini Tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak genta. Lawan banyaknya seratus kali. Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati. MAJU Ini barisan tak bergenderang-berpalu Kepercayaan tanda menyerbu Sekali berarti Sudah itu mati MAJU Bagimu Negeri Menyediakan api Punah di atas menghamba inasa di atas ditinda Sungguhpun dalam ajal baru tercapai Jika hidup harus merasai Maju. Serbu. Serang. Terjang. Februari 1943 — Sekian pembahasan kita kali ini mengenai teks puisi. Mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis, cara penyampaian, unsur pembentuk, struktur, hingga contohnya. Semoga artikel ini bisa membantu kamu memahami materi puisi, ya. Kamu juga bisa mencoba membuat puisi kamu sendiri mengikuti unsur-unsur dan struktur yang sudah dijelaskan di atas. Kalau kamu mau belajar lebih dalam lagi, yuk berlangganan ruangbelajar. Kamu bisa nonton video belajar beranimasi, latihan soal, dan rangkuman untuk membuat belajar jadi mudah.
apa kesan umum kamu terhadap puisi puisi tersebut